Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Bias Konfirmasi: bias yang tanpa sadar dilakuin sampai kita terbiasa.

Bias konfirmasi adalah suatu istilah dalam psikologi yang merujuk pada tindakan ketika seseorang hanya mencari dan menampilkan bukti yang sejalan dengan keyakinan, kepercayaan, ekspektasi, dan hipotesis yang dimiliki [1] . Kalimat tersebut merupakan pengertian bias konfirmasi atau confirmation bias menurut Raymond S. Nickerson dalam jurnalnya yang berjudul Confirmation Bias: A Ubiquitous Phenomenon in Many Guises. Kalau gue coba jelasin pakai kalimat gue sendiri, confirmation bias itu adalah hal yang terjadi ketika kita cuma nyari fakta atau bukti yang mendukung argumen kita doang. Padahal di luar fakta tersebut, ada banyak fakta-fakta lain yang nantinya akan mempengaruhi kebenaran hipotesis yang kita buat di awal. Contoh, kalau seorang pecandu rokok ditanya, apa alasan mereka merokok ? Meski lo jelasin panjang lebar kerugian merokok dari segi kesehatan bahkan segi keuangan, besar kemungkinan mereka akan ngotot mencari pembelaan dan menjabarkan hal-hal positif dari rokok–hasil sear

Beda ya gapapa.

Halo! Tulisan ini sebenarnya kubuat untuk mengvalidasi diriku sendiri. Agar aku tak mengkerdilkan diriku karena tanggapan orang lain maupun hal-hal hebat yang bisa dilakukan orang lain tapi tak bisa kulakukan, karena sejatinya aku hebat dalam melakukan hal lain di samping itu. Manusia tak boleh serakah bukan? Baiklah, pertama-tama mari kita coba buat daftar terkait hal-hal apa saja yang kamu suka, tapi kian lama kian melekat dengan stereotip yang tak menyenangkan dan dipandang sebelah mata. Kamu suka seblak? Gapapa. Seblak emang enak kan? Mamaku kebetulan penjual seblak. Kamu suka pakai pashmina plisket? Gapapa. Walau kalau aku sih sebenarnya lebih suka segiempat polycotton, tapi serius, gapapa! Kamu suka kopi janji jiwa? Gapapa. Emang enak, bukan?! Kamu suka anime? Dibilang wibu? Gapapa. Kamu suka tokyo revenger? Dibilang bocah karena mayoritas penggemarnya anak SD? Gapapa. Kamu—beserta hal-hal hebat dan baiknya dirimu—tidak ditentukan dari apa yang kamu tonton, apa yang kamu makan, a