Beda ya gapapa.

Halo!
Tulisan ini sebenarnya kubuat untuk mengvalidasi diriku sendiri.
Agar aku tak mengkerdilkan diriku karena tanggapan orang lain maupun hal-hal hebat yang bisa dilakukan orang lain tapi tak bisa kulakukan, karena sejatinya aku hebat dalam melakukan hal lain di samping itu. Manusia tak boleh serakah bukan?

Baiklah, pertama-tama mari kita coba buat daftar terkait hal-hal apa saja yang kamu suka, tapi kian lama kian melekat dengan stereotip yang tak menyenangkan dan dipandang sebelah mata.

Kamu suka seblak? Gapapa.
Seblak emang enak kan?
Mamaku kebetulan penjual seblak.

Kamu suka pakai pashmina plisket? Gapapa.
Walau kalau aku sih sebenarnya lebih suka segiempat polycotton, tapi serius, gapapa!

Kamu suka kopi janji jiwa? Gapapa.
Emang enak, bukan?!

Kamu suka anime?
Dibilang wibu? Gapapa.

Kamu suka tokyo revenger?
Dibilang bocah karena mayoritas penggemarnya anak SD?
Gapapa.

Kamu—beserta hal-hal hebat dan baiknya dirimu—tidak ditentukan dari apa yang kamu tonton, apa yang kamu makan, apa yang kamu kenakan.
Dangkal jika ada yang menilaimu seperti itu.

Pun jika ada hal-hal yang tak bisa kamu lakukan, tak masalah.

Kamu gak bisa main game? Gapapa.
Kamu gak ngerti saham? Gapapa.
Kamu payah di matematika? Gapapa juga.

Setiap orang hebat dalam hal yang beragam, berbeda-beda; pun payah dalam hal yang beragam pula, berbeda-beda.

Itu biasa.
Oleh karena itu, kalau kamu payah dalam sesuatu, dan menyukai hal-hal yang menurut mayoritas orang "gak banget", jangan pernah mengkerdilkan dirimu sendiri, ya.
Toh minat dan opini pun beragam macam spektrumnya.
Aneh jika semuanya dipaksa sama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#BukaBuku: "Three Days Of Happiness" by Miaki Sugaru

Gimana ceritanya keterima di Zeni? [Part 1]