#4

pagi ini aku dibangunkan sinar matahari yang menyelinap lewat tirai di balik jendela ruang tamu. masih pukul 06.42 ternyata. biasanya aku bangun lebih siang dari ini. tentu kau tahu kebiasaanku, bukan? 
malam ini aku tertidur di ruang tamu, setelah ku habiskan malam dengan tisu yang berserakan dimana-mana.
maaf, aku menangis lagi. 
sudah dua bulan tapi aku tak kunjung berhenti menangisimu. 
menangisi kebodohanku yang begitu saja melepasmu, lebih tepatnya. 

maaf karena semalam aku meneleponmu. aku tak kuasa lagi menahan diri untuk tidak mengusikmu. sekuat tenaga aku menahan rinduku selama ini dan kini ia membuncah. berontak minta ditujukan kepada si empunya.

aku menangis setelah kau menolak panggilanku begitu saja. aku tak terima keberanian yang segenap tenaga ku kumpulkan kau abaikan begitu saja. tanpa alasan. tanpa penjelasan. 
hingga aku berspekulasi bahwasanya kau memang tak ingin aku hadir lagi. baiklah, aku pergi. 

aku menangis semalaman hingga dadaku sesak. hidungku, seperti yang biasanya kau tahu, tersumbat dua-duanya —yang kiri dan yang kanan. begitulah yang selalu terjadi pasca aku menangis. hingga aku kesulitan bernapas, seperti yang sering ku keluhkan padamu saat kau masih tampak peduli. 

aku tak kuat menahannya seorang diri malam tadi. maka ku putuskan untuk bercerita pada seseorang—teman kita—si serigala kecil. kau tau siapa yang ku maksud, bukan? haha
dia bilang, kau asik dengan game kesukaanmu semalam. mungkin karena itu kau tidak mengangkat panggilan dariku.

syukurlah.
setidaknya kau baik-baik saja. setidaknya aku tahu bahwa kau melalui hari-harimu dengan menyenangkan seperti biasanya. melakukan hal-hal yang kau suka. hal-hal yang membuat penatmu menguap begitu saja.
bahkan aku bisa membayangkan bagaimana kau memaki kawan satu tim-mu yang membuatmu kalah dan bagaimana kau menyombongkan diri saat kau sedang bernasib baik karena berhasil mengalahkan tim lawan. 
aku senang mengetahui kabarmu sebaik itu.
sejatinya memang itulah hal yang ingin ku dengar. 
aku sudah cukup dengan mengetahui bahwa kau baik-baik saja. 

teruslah bahagia, ya. 
teruslah lakukan semua hal yang kau suka. termasuk makan pizza, hehe. 

selepas ini,
pelan-pelan akan ku usahakan untuk tak mengusikmu lagi. do'akan ya, agar usahaku berhasil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#BukaBuku: "Three Days Of Happiness" by Miaki Sugaru

Gimana ceritanya keterima di Zeni? [Part 1]

#10 — Ruang Tunggu